Thursday, May 5, 2011

Cerpen Pertama

DEMAM SINETRON


“Yeah…! Ketiduran lagi. Nyesel ana nggak bisa nonton sinetron favoritku” gerutu Bayu ketika tersadar jam wekernya menunjukan angka sebelas malam, sementara sinetron kesayangannya mulai pukul sembilan malam dan berakhir pukul sebelas malam.
“Hmm.. gimana yah tadi ceritanya?, Apakah mbak Zahra jadi pergi ke Mesir menyusul ibunya?, Bagaimana nanti keadaan Ustadz Ilzam kala ditinggalkan mbak Zahra?, Pasti sedih dan hancur banget kali yah?” Bayu bertanya-tanya tentang episode 97-98 kali ini yang tak ditontonnya. Dengan rona cemberut ia terus menyesali kenapa bisa ketiduran dan dengan terpaksa absen menonton sinetron.
“Bayu! Bangun cepetan, wudlu sana dan sholat Isya!” tiba-tiba teriakan ibunya menyadarkannya dari kegelisahan. “Ayo cepat! nanti malah tidur lagi”
Dengan langkah gontai ia pun menuruti perintah ibunya. Mengambil air wudlu dan langsung sholat. Bayu ketiduran ketika ia sedang asyik berdzikir ria sehabis sholat Maghrib. Begitu panjang dan banyaknya bacaan wirid yang dilafalkan sampai-sampai terlelap dalam kantuk. Sejurus kemudian ia pun ambruk, mensejajarkan kepala dan kakinya hingga terlihat sempurna dan nyaman menjelajah alam maya.
“Apa sekalian sholat tahajud yah? Duh, masih ngantuk euy! Mending buka Twitter aja ah, barangkali tahu jejak cerita tadi yang ana nggak liat” gumamnya dalam hati.
Di zaman teknologi modern dan globalisasi sekarang ini tak ada suatu kegiatan yang luput jejaknya dari pantauan dunia maya. Sehingga mencari informasi semacam itu sudah pasti ada kalau ada relevansinya. Dan kegiatan berselancar dalam dunia maya ini seringkali membuat orang lupa diri, membuang waktunya berjam-jam didepan komputer hanya untuk bersenang-senang.
“Tutt” tombol power CPU terdengar pertanda komputer sudah dinyalakan. “Ah, sambil nunggu loading mending buat kopi dulu aja. Biar nggak ngantuk terus lebih konsentrasi nyari-nyari informasi” tukasnya dalam hati.
(@mbakzahra : Edodoeee.. mampet ini idung saya, tenggorokan juga gatel sudah terasa! Alamaaak.. tidur aja ah).
“Yes, ketemu juga nih akun twitter plus update statusnya mbak Zahra, @mbakzahra”. “Kasihan banget! Dia ternyata lagi sakit, ana retweet (RT) aja, siapa tahu ntar dibalas” Bayu bersemangat dan merasa berbunga hatinya.
@bayu : Assalamu’alaikum @mbakzahra? Salam kenal dari fans beratmu, bayu ramadhan. BTW @mbakzahra lagi sakit yah? Aku doakan moga cepat sembuh yah?? RT @mbakzahra : Edodoeee.. mampet ini idung saya, tenggorokan juga gatel sudah terasa! Alamaaak.. tidur aja ah.
@sepotong_cinta_dari_pesantren : Akhirnya mbak Zahra tidak jadi pergi ke Mesir karena hatinya masih berat untuk meninggalkan Pesantren, meninggalkan Abahnya, Pak Kyai Ahmad, mbak Azizah temen dekatnya dan semuanya, terutama Ustadz Ilzam cinta pertamanya. Bagaimana cerita selanjutnya? Akankah mereka diterpa beragam masalah lagi dipesantren dalam membangun perasaan cinta terpendamnya? Jangan lewatkan! Tonton terus acaranya yah??
“Asyik! Ternyata mbak Zahra nggak jadi pergi ke mesir, itu artinya kisahnya bakal lebih seru lagi. Karena kalo jadi pergi, terus Ustadz Ilzam cintanya mau dikemanain” seloroh Bayu dalam hati dan tampak senyum kecilnya tersungging.
Tak terasa dentingan lonceng disebuah Ponpes tempat ia nyantri yang tak jauh dari rumahnya terdengar dua kali, mengisyaratkan tepat jam dua malam. Keasyikannya bermain internet membuktikan orang acapkali lalai dengan waktu yang dilaluinya tanpa manfaat yang lebih. Setidaknya untuk belajar dan bermesraan dengan Tuhannya jauh lebih baik. Mungkin inilah gambaran orang-orang kebanyakan yang terbuai mimpi-mimpi indah duniawi.
“Plak! Bangun woii, sholat Subuh Nak!!”
“Tuh dimusholla belum ada yang adzan, ayo bangun cepetan!”
“Ah, masih ngantuk Bu!”
“Siapa suruh main komputer nyampe dini hari segala, giliran dibangunin sholat, kaya gini nih, super malas!” bentak ibunya sambil terus memukul tangan dan menarik-nariknya agar ia bangun.
“Ya sudah, kalo nggak mau sholat jama’ah nggak apa-apa tapi nanti jangan nyesel terus nyalahin Ibu, kalo Ibu nggak bangunin kamu?”
“Iyaa, ah!!” setengah sadar bayu menyambut kata-kata maklum ibunya.
Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, Bayu terus saja terlelap dan baru bangun jam lima itu pun karena harus sholat Subuh. Tanpa tersadar lama-lama ia pun memejamkan kembali matanya yang masih belum bisa diajak kompromi.
***
“Praakk!!” pukulan rotan sebesar jempol kaki mendarat ditelapak tangan Bayu.
Limaa ta’akhorta?1 tanya Ustadz Yusuf, guru BK di pesantrennya.
Afwan Ustadz, nimtu fis shobaah2
“Masya Allah! La ta’rif, namma fis shobhi tuurisul faqr?”3
Na’am, ‘aroftu tadz!”4
“ Terus ngapain masih nglakuin juga?
“Semalam keasyikan nonton TV sama internetan nyampe jam dua, jadi habis subuh balas dendam tidur lagi” jelas Bayu.
“Ya Salam! Ente sudah terpedaya dunia barat, sampai lupa waktu bagitu yah? Jangan mentang-mentang santri kalong5 terus enak-enakan dirumah nonton TV terus, internetan semalam suntuk, emangnya semalam ente nggak belajar malam?”
“Afwan! Ana salah, ana janji nggak akan mengulanginya lagi”
“Praakk!!” terdengar lagi tamparan keras rotan menyapa tangannya. Tampak rona kesakitan menyembul diwajahnya.
“Kholas, dukhulaan!6
Na’am, Syukron!”7
Usai disandarkan tubuhnya dalam kelas tiba-tiba terdengar salam Ustadz Rohim dan langsung memerintahkan setiap santri maju menghapal kaidah-kaidah Ushul Fiqh yang sebelumnya dijanjikan untuk hapalan. Bagi teman-temannya mungkin tidak ada rasa ketakutan karena mereka sudah menyiapkannya. Tapi untuk Bayu itu adalah ancaman besar, mengingat tak kenal toleransinya Ustadz Rohim pada santri-santri yang melanggar aturan dan ia sama sekali belum membaca apalagi menghapalnya.
“Agus, ente pertama, hunna taqoddam!”8 panggil Ustadz Rohim
“Al ahkaamu, wal Ahkaamu tis’atun: al Waajibu wal Manduubu wal Mubaahu wal Haraamu wal Makruuhu was Shohiihu wal Baathilu war Rukhsotu wal ‘Aziimatu” dengan fasihnya Agus melafalkan.
Toyyib, ahsanta!”9 puji Ustadz Rohim sambil membubuhkan tanda tangan dikitab Agus sebagai penanda sudah menghapal.
“Selanjutnya Bayu Ramadhan, Taqoddam!
“Afwan Ustadz, maa hafizdtu10
Laa, hunna syari’an!11
“Benar-benar sial hari ini, banyak tugas dan hukuman menantiku” desahnya
“Al Ahkaamu, e.. wal Ahkaamu e.. tis’atun: al Waajibu wal Man e.. wal Man.. wal Man” terputus-putus Bayu melafalkan. “Wal Makruuhu..”
Laa! Khata’, a’iid min awwal12
“Al Ahkaamu, wal Ahkaamu tis’atun: al Waajibu wal.. wal.. wal Man..” masih saja ia terputus-putus.
“Semalam ente nggak ngapalin? Ngapain aja?”
“Afwan Ustadz, semalam ana nggak belajar apalagi menghapal. Ana terlalu asyik nonton sinetron dan internetan” jawabnya.
“Bayu.. Bayu.. Masya Allah ente!”
Bayu tersenyum kesakitan setelah cubitan mendarat dipinggangnya. Ustadz Rohim lalu menyuruhnya berdiri didepan kelas sebagai hukuman belum hapal. Setelah semua santri dapat menghapalnya dengan mudah kecuali hanya Bayu yang masih berdiri sambil mulutnya terus komat-kamit menghapal. Namun sampai penghujung pelajaran pun ia masih saja belum berhasil kemudian ia ditugaskan menghapal lagi pada pertemuan berikutnya plus menulis kaidah-kaidah tersebut sebanyak 10 kali.
“Ya Robb, apakah ini buah penyesalan yang diutarakan Ibu tadi pagi?, Tak mau menerima nasihat orang lain hingga tingkah lakuku selalu saja keliru?, Lebih memprioritaskan super keegoisanku daripada ajakan kebaikan yang jelas-jelas menguntungkanku, begitu?, Astaghfirullahal ‘adzim.. Ya Allah, Astaghfirullah!” curhatnya dalam benak.
“Demam sinetron sudah menyerangku pada level stadium 4. Sampai mengorbankan semua waktu belajar dan ibadahku hanya untuk berbaring menikmati demam itu” pikir dia mantap.
Di tatapnya telapak tangan yang memerah, pinggang yang masih terasa sakit sedikit dan perasaan malu yang baru saja membayanginya. Tak ada lagi alasan untuk tidak menyalahkan penyakit barunya itu, demam sinetron. Awalnya ia tertarik pada acara sinetron alasannya sinetron itu ber-genre religi dan pesantren banget. Baru kali ini ia melihat sebuah tayangan yang seideologi dengannya, yakni sisi lain dunia pesantren yang dibumbui percintaan. Padahal bicara soal cinta antar santri dan santriwati adalah hal tabu di sebuah Pondok pesantren.
“Teet. Teet. Teet” jam berakhirnya kegiatan belajar mengajar dikelas dikejutkan dengan bunyi bel tiga kali disusul pukulan bedug saat matahari tergelincir tepat.
“Plukk!” sebuah pensil terlihat melayang mengenai wajah Bayu yang sengaja dilempar salah satu temannya berniat menyadarkannya dari lamunan.
“Ya Allah, ente!”
Duqqol jaros, kholaas! Haya bina khuruujan”13 ajak temannya.
“Iyaa, Ah!”
***
[1]Bumiayu, 05 Mei 2011


[1] Kenapa kamu terlambat?
2 Maaf Ustadz, saya ketiduran habis subuh
3 Nggak tahu! Tidur diwaktu subuh mewarisi kefakiran?
4 Ya, saya tahu
5 Santri pribumi yang hanya belajar dan mengikuti kegiatan habis itu pulang kerumah
6 Ya sudah, masuk!
7 Ya, terima kasih
8 Sini, maju!
9 Bagus, kamu!
10 Saya belum hapal
11 Nggak, Kesini cepetan!
12 Salah, ulangi dari pertama!
13 Sudah bel, ayo keluar!

Sunday, February 20, 2011

Penyakit Cewek


Nangisuitis
Akibat terlalu sensitif. Gejalanya bibir cemberut,mata kedip-kedip. Efek sampingnya mata bengkak, saputangan banjir, hidung meler, bawaannya ngurung diri atau terkena penyakit Curhatitis A. Penyakit ini bisa diobati dengan obat Tegaridol, OBH (Obat Berhati Hamba).

Curhatitis B
Bawaanya pengen nyerocos, Efek samping rahasia orang bisa bocor, terkena Nangisuitis,Penyakit ini bisa diarahkan positif jika ia bercuhatitisnya ke orang yang tepat, apalagi sama Tuhan.

Shooping Syndrome
Gejalanya pengen jalan mulu, mata melotot,
Efek sampingnya lidah ngiler, mulut nganga, dompet jadi tipis. Jika sudah masuk stadium 4(parah banget) dompet cowoknya ikut tipis. Coba minum hematcold atau tablet PD (Pengendalian Diri).

Cerewetisme
Lebih parah dari Curhatitis B, tidak mengandung titik koma.
Efek samping muncrat, telinga tetangga budek, dada cowoknya bisa jadi lebih halus karena sering mengelus. Lebih cepat makan pil dengar dan minum tablet bicara lebih diperlambat.

Lamanian Dandanitos
Pengennya diem depan cermin. Tangan kiri gatel-gatel pengen pegang sisir, tangan kanan kram-kram pengen teplok-teplok pipi pake bedak.
Efek samping: menor, telat, cowoknya berkarat, gak kebagean makanan. Minum segera Sari Bawak (Bagi Waktu) dan Taperi (tambah percaya diri). Buat cowok minum Toleransikipil 230 sendok sehari sesudah dan sebelum mandi.

Cemburunotomy
Gejala muka lonjong, tangan mengepal, alis menukik. Coba cegah dengan obat sirup prasangka baik tiga sendok sehari, Pil pengertian dan tablet selidiki dahulu.

Ngambekilation
Gejala hampir sama dengan Cemburubotomy. Minum Sabaron dan Bersyukurinis.