Sepercik kegamangan mulai saya rasakan selepas lulus
Madrasah Aliyah. Bimbang antara memilih mengajar atau mencari kerja. Satu sisi manut perintah guru, atau mengikuti jiwa
muda merantau ke Jakarta. Saat itu yang lebih dominan dalam pikiran adalah
bekerja di perusahaan-perusahaan bonafit yang ada di kota, walaupun hanya berbekal
ijazah SMA. Lumayan bila diterima, pikiran membantu meringankan beban orang tua
terbayang di kepala. Ya, akhirnya saya sowan ke guru, minta izin tidak bisa
mengajar, biarlah teman-teman yang lebih menginginkan saja yang mengajar. Sedangkan
aku bertekad ingin mencari pekerjaan. Bukan, sungguh bukan maksud hati
membangkang, namun panggilan hati lebih menuntun saya untuk terus belajar. Belajar
mengejawantahkan ilmu pendidikan dalam
nilai bermasyarakat. Bertahan hidup di tengah mudahnya godaan syahwat dan kerasnya
persaingan meneteskan keringat.
Bersama seorang teman yang juga baru sama-sama lulus, saya
memberanikan diri berangkat ke Jakarta. Kebetulan Bapak teman saya sudah lebih
dulu berkecimpung menjadi pedagang di sana. Jadi, kita tidak bingung lagi mau
menumpang tidur dimana dan setidaknya ada referensi mau melamar ke perusahaan
mana saja. Kemudian seiring berjalannya waktu, cita-cita bekerja di perusahaan
belum juga terlaksana. Banyak faktor; banyak pencari kerja, adanya uang pelicin,
dan tentunya modal ijazah yang hanya lulusan setingkat SMA. Perjuangan tetap
berjalan. Walaupun kadang pesimistis dan putus asa kerap membuntuti dalam diri.
Dunia tidak akan pernah berhenti berputar di saat kita gagal.
Mungkin kata-kata ini yang terus menyulut semangat saya dan teman untuk tetap
menghargai waktu, menggunakannya sebisa mungkin agar lebih baik. Kesuksesan teramat
dekat sedang kegagalan anggaplah angin lewat.
Dan benar bukan... perjuangan dengan sungguh-sungguh itu
mesti membuahkan hasil yang manis juga pada akhirnya. Entah berapa lama waktu
datangnya. Yang pasti, ketekunan, kesabaran, kemauan untuk terus belajar menjadi kunci. Saya ingin menjadi pejuang
bukan menjadi pecundang. Sekarang saya telah bekerja di sebuah perusahaan manufacturing berpusat di Tangerang. Seiring
berkembangnya perusahaan maka dibukalah cabang perusahaan di daerah-daerah. Saya
ditunjuk oleh perusahaan sebagai kepala cabang di daerah Jawa Tengah.
__